Waktu yang membuat orang menjadi dewasa, waktu pula yang membuat
seseorang menjadi bijaksana. Waktu juga yang membuat seseorang saling
jatuh cinta dengan cintanya sendiri .
Ketika ada benci diantara kita, waktulah yang mencairkannya. Ketika ada
kebodohan, waktulah penolongnya. Ketika ada kekecewaan, waktu jugalah
pengobatnya. Ketika hati hancur oleh cinta, waktu jugalah yang
mengobatinya.
Ketika kita tidak ada saling mengalah dan sama-sama merasa
paling benar sendiri, waktu jugalah yang mendamaikannya. Ketika cinta
tidak lagi bermakna, waktulah yang mengubahnya. Ketika ibadah tidak
khusyuk lagi, waktulah yang menyadarkannya. Bahkan ketika kita jauh
dari-Nya, waktulah yang kelak mendekatkannya. Jangan anggap enteng
posisi waktu, namun, bila waktu tetap saja tidak membuat kita berubah
dari kecewa menjadi suka ria, dari sedih menjadi bahagia, dari bodoh
menjadi cerdas, dari hina menjadi mulia, bahkan dari hampa menjadi
bermakna. Kuncinya hanya satu kesadaran. Mungkin waktu yang begitu
lamapun tidak membuat hati dan jiwa ini tersadarkan.
Pentingnya peran waktu dalam kehidupan sehari - hari menyadarkan kita akan
usia kita. Setiap tahun, umur kita bertambah. Dan ironisnya, usia kita
akan semakin berkurang. Setiap tahun kita rayakan ulang tahun, setiap
tahun pula kita lupakan tugas utama kita sebagai seorang manusia. Di usia
yang semakin sempit, kita berharap bersama masing masing dari kita
mendapatkan kesadaran yang paling tinggi sehingga kita bisa menghargai
waktu yang Tuhan berikan.
Waktu tidak hanyalah uang tapi waktu adalah hidup. Membuang -buang waktu
sama saja dengan membuang - buang nilai uang. Dan yang paling penting
lagi membuang - buang nilai-nilai hidup kita sendiri. Namun, kembali lagi
kita bertannya kepada hati kita sendiri apakah kita pernah memikirkannya...?
0 komentar: