Perkembangan Desain Grafis di Berbagai Media
Selama lebih dari 500 tahun pengalaman-pengalaman
desain antarmuka, cetak halaman dan penyajian informasi dalam format tertentu
telah menempatkan secara sentral desainer grafis dalam revolusi komunikasi.
Desain antarmuka untuk menyajikan teks dan gambar tidak hanya disajikan untuk media cetak namun juga pada layar televisi dan monitor komputer. Hampir semua bidang komunikasi memerlukan input desain komputer. Hampir semua bidang komunikasi memerlukan input desain grafis. Bob Cotton dalam buku The New Guide to Graphic Design menyebutkan bahwa akselerasi perkembangan teknologi grafis dimulai pada tahun 1960-an dengan hadirnya phototype setting dan xerography yang mengarah kepada digitalisasi. Halaman elektronik dan scan laser telah memberikan dua efek besar, yaitu:
Desain antarmuka untuk menyajikan teks dan gambar tidak hanya disajikan untuk media cetak namun juga pada layar televisi dan monitor komputer. Hampir semua bidang komunikasi memerlukan input desain komputer. Hampir semua bidang komunikasi memerlukan input desain grafis. Bob Cotton dalam buku The New Guide to Graphic Design menyebutkan bahwa akselerasi perkembangan teknologi grafis dimulai pada tahun 1960-an dengan hadirnya phototype setting dan xerography yang mengarah kepada digitalisasi. Halaman elektronik dan scan laser telah memberikan dua efek besar, yaitu:
- Tersedianya perangkat (tool) dengan kemampuan lebih untuk berkreasi dengan memanipulasi teks dan gambar.
- Pertimbangan ekonomis telah menyebabkan tool tersebut diproduksi secara massal sehingga mengakibatkan aksesbilitas para desainer untuk menggunakannya.
Beberapa peralatan grafis yang mengalamai perkembangan
dimulai dari mesin cetak Albion dengan cara kerja mirip yang digunakan
Guttenberg, mesin cetak relief sampai dengan power press, linotype composer
yang menggunakan hot metal sampai dengan digunakannya mesin-mesin pencetak
koran.
Di Indonesia seni grafis diperkenalkan oleh R.
Pirngadi pada tahun 1920. Tokoh-tokohnya antara lain R. Saleh dengan
karya litografi tahun 1940. Pada tahun 1945 Baharudin Marasutan dan Mochtar
Apin membuat cukilan lino untuk dikirim kepada Negara-negara yang mengakui
kedaulatan RI, diikuti tokoh-tokoh seperti Suromo dan Abdul Salam yang pernah
mengajar di ASRI tahun 1960-1965.
- Masa Industrialisasi Grafis
Pola kerja di
lingkungan grafis yang berubah sampai dekade akhir Abad 19 mengarah kepada pola
baru automasi dan spesialisasi. Desainer tidak lagi berkonsentrasi penuh kepada
seluruh rangkaian proses cetak, mulai dari gagasan sampai dengan produk akhir.
Spesialisasi seperti type designer, type founders, type setter,
paper makers, printer, binders dan publisher mulai
dikerjakan oleh orang yang berbeda-beda. Teknologi bergerak dari manual kepada
automasi, dari teknik monochrom kepada warna, dari skala kecil menjadi skala
besar dengan pasar yang lebih luas (Bob Cotton, 1990:15). Masa ini dapat
disebut dengan masa industrialisasi grafis karena perpindahan dari pola kerja
manual menjadi pola kerja otomatis yang terspesialisasi. Percetakan pada akhir
Abad 19 bercirikan produkksi dalam volume besar namun berkualitas rendah atau volume
terbatas tetapi berkualitas tinggi. Tidak sampai tahun 1880, perbedaan area
pasar di atas saling mempengaruhi satu sama lain. Terlebih ketika pendidikan
mulai menjadi hak universal permintaan akan bahan-bahan cetak meningkat tajam.
Ciri lain ditandai munculnya poster-poster besar penuh warna di banyak kota
besar di Eropa dan Amerika pada tahun tersebut.
- Masa 1880-1930
Perkembangan
seni grafis mengalami akselerasi pada dekade ini. Art Nouveu memperkenalkan
bahwa grafis dan desain bukan sekedar media untuk mengkomunikasikan ide-ide
baru namun juga mengekspresikan sesuatu. Seniman seperti Toulouse-Lautrec,
pengusaha Peter Behrens arsitek Frank Llyod Wright dan Charles Mackintosh
membawa gaya baru dalam desain grafis berbagai cara dan mulai menempakan grafis
sebagai media secara serius.
- Masa Bauhaus 1920-an
Pada masa ini perkembangan lay out dan jenis desain mulai dikenalkan oleh The de Stijl Group. Secara bersamaan di Rusia telah diintegrasikan struktur formal dalam pengajaran grafis. Grafis mulai dipelajari dalam bentuk disiplin ilmu baru, khusunya di Bauhaus, Rusia. Sekolah-sekolah desain didirikan arsitek Walter Gropius pada tahun 1919. Bauhaus merupakan sumber inspirasi penting perkembangan gaya desain grafis pada Abad 20. Pada periode yang sama 1900-1930 pertumbuhan periklanan meruakan pasar baru bagi desainer. Tipografi secara eksklusif berperan dalam publikasi buku. Kompetisi untuk memperlihatkan diri sebagai iklan modern mendorong penggunaan teknik dan cara baru seperti teknologi halftone dan line block full color dalam proses cetak, termasuk variasi berbagai jenis display. Gaya modern menjadi masuk menjadi arus utama (main stream). Contohnya semangat Mondrian tervisualisasikan di dalam kemasan makanan coklat (Black Magic) dan pembungkus rokok du Maurier pada tahun 1930-an. Pada akhir Perang Dunia II desain modern telah menjadi gaya dan selera nternasional.
- Kecendrungan Masa sekarang
Dalam hampir dua dekade ini teknologi komputer telah mempengaruhi
perkembangan desain secara umum, dan desain grafis secara khusus. Secara
perlahan dan hampir tidak terbatas, teknologi yang satu ini mendorong
terjadinya banyak perubahan dalam desain grafis. Bila Anda masih mempunyai
majalah, kemasan produk, atau iklan yang dikeluarkan sekitar enam puluhan,
cobalah amati dan bandingkan dengan produk sejenis yang keluar sekitar dua
dasawarsa terakhir, Perubahan telah terjadi di sana-sini. Sangat jarang kita
temui iklan dengan gambar outline dan back ground satau warna primer seperti
yang sering muncul di iklan-iklan cetak enam puluhan. Halaman-halamn majalah
kini menjadi begitu berwarna dengan model, warna-warna, komposisi yang terasa
begitu nyata.
Perubahan tampilan ini sesungguhnya mencerminkan terjadinya pergeseran
dalam pola komunikasi visual masyarakat kontemporer. Hal tersebut
mengisyaratkan bahwa masyarakat konsumen kini tidak tertarik dengan produk yang
hanya terdiri dari beberapa warna, komposisi simetris sederhana, atau
konfigurasi teks dan gambar yang biasa. Masyarakat membutuhkan lebih dari yang
demikian. Masyarakt kita cenderung lebih tertarik terhadap majalah yang penuh
tampilan visual. Treatment warna dan komposisi yang sederhana secara visual
kini tidak lagi cukup memnacing perhatian mereka. Salah satu faktor yang sangat
terkait adalah perkembangan teknologi digital yang melahirkan Computer
Generated Image atau yang secara umum disebut komputer grafis. Komputer
yang telah menjadi teman sejak sekitar 80-an ketika budaya massal kita muncul
adalah sebuah magnet besar yang begitu mempesona. Bukan hanya bagi
bidang-bidang ilmu pasti, tapi juga bagi dunia desain grafis. Hal ini
setidaknya sangat terasa setelah dua orang praktisi desain grafis Amerika,
Zuzana Licko dan Rudy Vanderlans bereksperimen dengan komputer Macintosh
dan melahirkan huruf-huruf yang dipromosikan dan didistribusikan melalui
majalah Emigre, yang juga dikelola oleh kedua orang ini, telah membuka mata
para desainer di seluruh dunia bahwa kotak masif itu sesungguhnya juga sebuah
kawasan yang eksotik dan menantang untuk dieksplorasi. Proses perancangan yang
sangat mengandalkan keterampilan manual, dengan adanya teknologi ini tiba-tiba
terasa menjadi begitu 'klasik'.
- Serbuan Citraan Digital dan Perubahan Karakter Tampilan Visual
Semenjak saat
itulah eksplorasi komputer grafis mengalami akselerasinya. Kini komputer telah
memanjakan kita lewat ribuan atau bahkan jutaan 'bahan mentah' komunikasi
visual. Dari mulai jenis huruf, potongan-potongan gambar (Clip-Art), dan
stok foto digital. Material-material ini seringkali seudah ternacang dan
diproduksi dengan apik (ready made), terklasifikasi ke dalam
kategori-kategori tetentu yang siap untuk digunakan (ready to use).
Komputer telah mereposisi peralatan grafis konvensial. Meja kerja desainer
tidak lagi dipenuhi oleh peralatan-peralatan kuas, cat, palet, dan sebagainya
namun berupa peralatan built in yang tersedia dalam software-software komputer.
Stok digital menimbulkan perdebatan originalitas gagasan dan eksistensi
hukumnya. Namun secara realitas produk desain grafis modern tetap laris dan
banyak diminati meskipun sering disebut sebagai "seni kaleng" yang
murahan. Kesimpulannya bahwa perkembangan grafis berhubungan sangat erat dengan
perkembangan teknologi, budaya, dan dinamika kehidupan masyarakat. Dengan kata
lain, desain selalu mengkspresikan zamannya.
Pengaruh
Kebudayaan dan Teknologi
- Pengaruh Kebudayaan
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat karena kebudayaan merupaka sarana
hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Budaya digunakan sebagai sumber
pemikiran untuk mengambangkan suatu desain grafis. Dalam pengaruhnya dibidang
desain grafis dapat kita lihat dalam pembuatan kerajinan daerah seperti batik.
- Pengaruh Teknologi
Dalam hampir
dua dekade ini teknologi komputer telah mempengaruhi perkembangan desain secara
umum, dan desain grafis secara khusus. Secara perlahan dan hampir tidak
terbatas, teknologi yang satu ini mendorong terjadinya banyak perubahan dalam
desain grafis. Bila Anda masih mempunyai majalah, kemasan produk, atau iklan
yang dikeluarkan sekitar enam puluhan, cobalah amati dan bandingkan dengan
produk sejenis yang keluar sekitar dua dasawarsa terakhir, Perubahan telah
terjadi di sana-sini. Sangat jarang kita temui iklan dengan gambar outline dan
back ground satau warna primer seperti yang sering muncul di iklan-iklan cetak
enam puluhan. Halaman-halamn majalah kini menjadi begitu berwarna dengan model,
warna-warna, komposisi yang terasa begitu nyata.
Desain
Pemodelan Grafis dari Segi Interaksi Manusia dan Komputer
Peranan desain pemodelan grafik sangatlah penting
dalam interkasi manusia dengan komputer atau dalam istilah bahasa asingnya
adalah Human Computer Interaction (HCI) dimana fungsi pemodelan grafik
adalah membuat sesuatu yang dapat mempermudah pengguna atau user baik dalam
menjalankan suatu program agar mudah dimengerti atau membuat sesuatu yang mudah
di sentuh, enak dilihat dan mudah digunakan dan sesuai atau efisien.
Adaun metode-metode yang dapat digunakan untuk proses
interaksi antara manusia dan computer adalah sebagai berikut:
- Ergonomi, hubungan manusia dengan mesin/komputer dimana interaksi tersebut dapat berupa bentuk fisik
- Faktor manusia, disini manusia berpihak sebagai user dimana tugas dari user adalah sebagai pemerintah untuk prosesnya suatu sistem kerja pada komputer
- Interaksi antar manusia dan komputer, yah seperti yang dijelaskan diatas disini harus terdapat sinkronisasi antara manusia dengan komputer.
- Kemampuan estetika dari desain grafis adalah peningkatan yang penting terhadap desain sistem manusia-komputer sebagai pengguna antarmuka menjadi lebih fleksibel dan powerfull.
Terima Kasih Kepada:
Buku DESAIN GRAFIS KOMPUTER (Teori Grafis Komputer), Pujiriyanto
=====================================
ABDUL ROHMAN S
50414045
3IA21
Desain
Pemodelan Grafik
SYEFANI
RAHMA DESKI
0 komentar: