Pemodelan Grafis untuk Game | Space Dream

Senin, 09 Januari 2017

Pemodelan Grafis untuk Game



Pengertian Game
Apa itu game?
Mungkin kata yang satu ini adalah kata yang hampir seluruh manusia di bumi tahu apa itu game.
Meskipun berbeda suku maupun bangsa tapi jika berbicara soal game mereka pasti tahu bahwa game adalah sebuah permainan. Game tidak pernah mengenal umur dan status kemasyarakat, semua kalangan boleh menikmati game, tua-muda, kaya-miskin, maupun pria-wanita semua boleh menikmati game. Dan memang game ini selalu bisa menghibur semua kalangan, dan selain menghibur game ini juga mampu memberikan dampak negatif yaitu kecanduan sehingga membuat orang yang memainkannya malas untuk melakukan aktivitas lainnya. Kini di zaman modern sudah banyak sekali medianya. Ada smartphone, tab, tablet, game portable dan game machine lainnya.
Definisi Game
Permainan video (bahasa Inggris: video game) adalah permainan yang menggunakan interaksi dengan antarmuka pengguna melalui gambar yang dihasilkan oleh piranti video. Permainan video umumnya menyediakan sistem penghargaan – misalnya skor – yang dihitung berdasarkan tingkat keberhasilan yang dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas yang ada di dalam permainan. Kata “video” pada “permainan video” pada awalnya merujuk pada piranti tampilan raster. Namun dengan semakin dipakainya istilah “video game”, kini kata permainan video dapat digunakan untuk menyebut permainan pada piranti tampilan apapun. Sistem elektronik yang digunakan untuk menjalankan permainan video disebut platform, contohnya adalah komputer pribadi dan konsol permainan. Game bertujuan untuk menghibur, biasanya game banyak disukai oleh anak – anak hingga orang dewasa. Games sebenarnya penting dalam perkembangan otak, untuk meningkatkan konsentrasi dan melatih untuk memecahkan masalah dengan tepat dan cepat karena dalam game terdapat berbagai konflik atau masalah yang menuntut kita untuk menyelesaikannya dengan cepat dan tepat. Tetapi game juga bisa merugikan karena apabila kita sudah kecanduan game kita akan lupa waktu dan akan mengganggu kegiatan atau aktifitas yang sedang kita lakukan.
Jenis jenis game
Selama ini kita hanya bisa memainkan macam-macam jenis game tanpa tahu genre game yang kita mainkan, nah di sini cintagame.com akan memberikan sedikit pengetahuan tentang pengelompokan game berikut jenis atau genre game yang selama ini kita nikmati :
Berdasarkan jenis platform atau alat yang digunakan :
1. Arcade games, yaitu sering disebut ding-dong di Indonesia, biasanya berada di daerah / tempat khusus dan memiliki box atau mesin yang memang khusus di design untuk jenis video games, kebanyakan para gamers merasa “masuk” dan “menikmati” sebuah arti permainan itu sendiri, didukung dengan perangkat, seperti pistol, kursi khusus, sensor gerakan, sensor injakkan dan stir mobil (beserta transmisinya tentunya).
2. PC Games , yaitu video game yang dimainkan menggunakan Personal Computers..
3. Console games, yaitu video games yang dimainkan menggunakan console tertentu, seperti Playstation 2, Playstation 3, dan Nintendo Wii..
4.  Handheld games, yaitu yang dimainkan di console khusus video game yang dapat dibawa kemana-mana, contoh Nintendo DS dan Sony PSP..
5. Mobile games, yaitu yang dapat dimainkan atau khusus untuk mobile phone atau PDA.
 Pengertian Animasi
Animasi adalah gambar begerak berbentuk dari sekumpulan objek (gambar) yang disusun secara beraturan mengikuti alur pergerakan yang telah ditentukan pada setiap pertambahan hitungan waktu yang terjadi. Gambar atau objek yang dimaksud dalam definisi di atas bisa berupa gambar manusia, hewan, maupun tulisan. Sumber: septiandekky.blog.widyatama.ac.id/2014/06/13/pengertian-dan-jenis-jenis-animasi/
 Virtual Reality
Apa Itu Teknologi Virtual Reality??
    Virtual Reality merupakan sebuah inovasi teknologi terbaru yang dikembangkan untuk memungkinkan seseorang melakukan suatu interaksi terhadap suatu objek grafis dengan visualisasi 3D atau gambar berhologram. Teknologi ini mampu memberikan sebuah pengalaman baru bagi penggunanya, karena pengguna seolah-olah bisa menyentuh objek tersebut secara langsung. Jadi sederhananya, Virtual Reality adalah tampilan gambar tiga dimensi yang terlihat seperti nyata yang diciptakan dengan bantuan perangkat komputer ataupun juga beberapa perangkat tertentu.
    Dengan teknologi ini, pengguna juga dapat merasakan berada dunia nyata, padahal sebenarnya mereka hanya berada di dunia virtual atau dunia maya. Untuk mendukung jalannya teknologi Virtual Reality ini, biasanya pengguna juga bisa menggunakan beberapa perangkat yang canggih berupa helm atau kacamata, headset, sarung tangan dan walker.
Helm atau kacamata berfungsi untuk memvisualisasikan tampilan gambar agar pengguna dapat melihat perspektif gambar terlihat lebih dekat dan lebih nyata. Headset berfungsi memberikan efek-efek suara yang keluar kepada pengguna dengan lebih jelas, sehingga akan membuat pengguna seperti didalam suasana yang nyata. Sarung tangan dan walker berfungsi sebagai media penghubung interaksi tangan dan kaki pengguna dengan dunia virtual yang diciptakan oleh Virtual Reality, sehingga pengguna bisa merasakan pengalaman menyentuh, merasakan benda-benda yang muncul secara virtual dan berjalan di dunia maya seperti nyata. Elemen-elemen di dalam Virtual Reality sendiri terbagi dalam beberapa bagian, yaitu:
  • Virtual World : Merupakan sebuah konten grafis maupun hologram yang mampu menciptakan dunia secara virtual dalam bentuk screen play.
  • Sensory Feedback : Merupakan media untuk menyampaikan serangkaian informasi dari virtual world menuju ke indera pengguna. Beberapa informasi yang disampaikan diantaranya penglihatan, pendengaran dan juga sentuhan.
  • Interactivity : Berfungsi untuk merespon segala gerakan dan sentuhan pengguna. Sehingga pengguna dapat berinteraksi secara langsung dengan berbagai objek di dalam dunia virtual.
  • Immersion : Merupakan elemen yang bisa dikatakan sangat penting di dalam teknologi Virtual Reality. Karena bagian ini dapat membuat dapat mempengaruhi pengguna baik secara fisik maupun mental. Sehingga pengguna merasa jika dirinya berada di sebuah lingkungan yang nyata, padahal pengguna hanya berada dalam dunia virtual dan tidak terjadi secara nyata.
Kegunaan Teknologi Virtual Reality

    Saat ini, teknologi Virtual Reality sudah banyak digunakan dalam berbagai bidang. Seperti bidang kedokteran, penerbangan, militer, bahkan juga digunakan sebagai perangkat pendukung untuk bermain game. Pada bidang kedokteran, Virtual Reality biasanya digunakan untuk mendeskripsikan bagian anatomi tubuh sehingga organ-organ dalam tubuh tampak terlihat lebih nyata.


Sedangkan pada bidang penerbangan, Virtual Reality digunakan sebagai simulasi penerbangan bagi para pilot. Simulasi penerbangan disini meliputi cara menerbangkan pesawat di berbagai kondisi cuaca, cara berkomunikasi antar pesawat satu dengan yang lain atau dengan bandara serta cara mengatasi keadaan yang darurat jika terjadi masalah saat terbang. Hal ini bertujuan agar pilot dapat lebih terbiasa dan mengenal berbagai medan serta akan lebih mendapatkan pengalaman yang cukup jika suatu saat pilot menerbangkan pesawat terbang yang sebenarnya.



Hubungan dari ketiga komponen diatas adalah Animasi merupakan sebuah objek bergerak yang berada di dalam sebuah Game dan Virtual Reality merupakan teknologi yang terdapat pada sebuah game. Untuk dapat memainkannya dibutuhkan sebuah alat yang pendukung.

Desain Grafis pada Sebuah Game
Game Designer termasuk dalam pre-production stage, yang berarti Game Designer bekerja sebelum Artist dan Programmer. Game Designer adalah seseorang yang bertugas untuk membuat alur cerita atau blueprint dari sebuah game yang akan dibuat. Hal ini bertujuan untuk memperkuat daya analisis dan logika berpikir para pemainnya untuk pengambilan keputusan sebaik mungkin. Sehingga pekerjaan artist dan programmer akan lebih terarah dalam mengembangkan sebuah game. Untuk menjadi seorang game designer, kita harus memperoleh keterampilan dalam memainkan banyak game meskipun bukan game yang kita sukai. Langkah berikutnya yaitu mempelajari lebih lanjut dengan membaca setiap buku, tidak hanya buku yang berisi tentang rancangan sebuah game namun buku yang lainnya seperti buku pengetahuan umum, buku cerita dan yang lainnya juga dapat diterapkan hingga menjadi sebuah rancangan game.
 
Genre adalah konsep dari game yang harus dipahami oleh seorang Game Designer. Beberapa genre yang umum dipakai yaitu Action, Adventure, Casual, Educational, Fighting, Online Game, Puzzle, RPG, Simulation, Sport, dan Strategy.

Bagian-bagian pada Game Designer :
  •   Lead designer adalah orang yang bertanggung jawab atas semua kinerja teamnya. Dia akan memimpin dan juga memastikan komunikasi team berjalan dengan baik serta memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan.
  • Game mechanic designer adalah orang yang mendesain dan menyeimbangkan mekanika alur cerita pada sebuah game.
  • Level designer or environment designer adalah orang yang bertanggung jawab dalam pembuatan misi game, level game, fitur game dan lingkungan sekitar pada game.
  • Writer adalah orang yang menulis dan memahami cerita dari game, dialog, komentar, dan cerita cuplikan game.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain sebuah game yaitu :
1.     Level Design : mendesain setiap level game termasuk fitur, tingkat kesulitan, dan tema dari setiap level.
2.     World Design : merancang dunia dalam game. Mulai dari latar tempat, waktu dan tema keseluruhan dari game.
3.     Game Writing : merancang setiap dialog, komentar dan jalan cerita dari game.
4.     User Interface Design : mendesain interaksi user dan segala feedbacknya, misalnya saat kita mengetuk pintu, apa yang akan terjadi selanjutnya.
5.     Content Design : mendesain karakter, barang, perlengkapan, misi, dan lain-lain.
6.     System Design : merancang game rules dan rumus-rumus yang digunakan secara garis besar. Misalnya pada game Angry Bird, bagaimana game akan terjadi, apakah menggunakan rumus parabola, atau lebih mengutamakan fitur physics, atau bahkan kedua-duanya.
Beberapa pertanyaan yang biasa dijadikan acuan oleh seorang Game Designer yaitu:
1.     Apa saja yang akan menjadi aturannya?
2.     Bagaimana tolak ukur penilaian gamenya (skor)
3.     Bagaimana pergeseran tingkat kesulitan seiring dengan jalannya game?
4.     Apa yang membuat game ini menyenangkan?

Beberapa tugas yang biasanya dikerjakan oleh Game Designer diantaranya :
·         Membuat Mock-up game. Mock-up adalah gambaran kasar/sketsa yang menggambarkan game seperti apa yang kita inginkan.
·         Membuat Storyboard, yaitu gambar berurutan yang menunjukkan level dari tiap game atau menggambarkan adegan-adegan tiap kejadian yang berbeda-beda.
·         Menentukan genre. Terkadang seorang Game Designer membuat eksperimennya sendiri. Sering kali mereka mencoba menggabungkan beberapa tipe genre menjadi sebuah game yang unik. Bisa jadi mixing genre itu berbuah hasil yang baik, atau tidak jarang juga malah gagal.
·         Gameplay, deskripsikan apa yang akan player lakukan di dalam game.
·         Fitur, buat daftar apa saja yang akan menjadi fitur dalam game itu. Misalkan grafis yang tidak biasa, game play yag menarik, dan lain-lain.
·         Setting, deskripsikan dunia gamenya. Termasuk konsep art yang akan digunakan. Jika game ini kuat di storynya, maka tambahkan fitur yang mempengaruhi jalan cerita.
·         Story, jika gamenya mempunyai jalan cerita, maka berikan penjelasan mendetil. Perkenalkan karakter utama, identifikasikan masalahnya, deskripsikan penjahatnya, dan jelaskan bagaimana hero akan mengalahkannya.
·         Target audience, game ini akan dipasarkan untuk remaja kah? Remaja pria atau wanita kah?
·         Hardware Platform, jelaskan untuk device apa game ini akan dibuat. Apakah untuk PC, Console, Mobile, Handheld, dan lain-lain.
·         Estimasi jadwal, budget, dan P&L. Jika kita juga bekerja sebagai publisher, maka kita juga harus menentukan jadwal pengerjaan, budget yang akan dikeluarkan, dan profit & lossnya.

Pengertian Game Engine
Game engine adalah sebuah perangkat lunak yang dirancang untuk pembuatan dan pengembangan suatu video game. Game engine memberikan kemudahan dalam menciptakan konsep sebuah game yang akan di buat. Sebuah game engine dibagi menjadi dua bagian besar. Yaitu API dan SDK. API ( Applicaiton Programming Interfaces ) adalah bagian operating system, services dan libraries yang diperlukan untuk memanfaatkan beberapa feature yang diperlukan. Dalam hal ini contohnya DirectX. Sementara SDK adalah kumpulan dari libraries dan API yang sudah siap digunakan untuk memodifikasi program yang menggunakan operating system dan services yang sama. Fungsi utama yang disediakan oleh game engine meliputi rendering untuk grafik 2D atau 3D, deteksi tabrakan (dan tanggapan tabrakan), suara, script, animasi, kecerdasan buatan, jaringan, streaming, manajemen memori, threading, dukungan lokalisasi dan layar grafik.
Berikut ini beberapa tipe dari game engine diantaranya :
1.     Roll-your-own game engines.
2.     Mostly-ready game engines.
3.   Point-and-click engines.



Pembuatan Karakter
Modal utama seorang animator adalah kemampuan meng-capture momentum ke dalam runtutan gambar sehingga seolah-olah menjadi bergerak atau hidup. Sedikit berbeda dengan komikus, ilustrator, atau -katakanlah- karikaturis yang menangkap suatu momentum ke dalam sebuah gambar diam (still). Animator harus lebih memiliki ‘kepekaan gerak’ daripada ‘hanya’ sekedar kemampuan menggambar. Gambar yang bagus akan percuma tanpa didukung kemampuan meng-’hidup’-kan. Sebagaimana definisi dasar animasi yang berarti: membuat seolah-olah menjadi hidup. Ada berbagai macam teori dan pendapat tentang bagaimana seharusnya animasi itu dibuat. Tetapi setidaknya ada 12 prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah animasi yang ‘hidup’. Ke-12 prinsip ini meliputi dasar-dasar gerak, pengaturan waktu, peng-kaya-an visual, sekaligus teknis pembuatan sebuah animasi.
1. Solid Drawing
Menggambar sebagai dasar utama animasi memegang peranan yang signifikan dalam menentukan -baik proses maupun hasil- sebuah animasi, terutama animasi klasik. Seorang animator harus memiliki kepekaan terhadap anatomi, komposisi, berat, keseimbangan, pencahayaan, dan sebagainya yang dapat dilatih melalui serangkaian observasi dan pengamatan, dimana dalam observasi itu salah satu yang harus dilakukan adalah: menggambar.Meskipun kini peran gambar -yang dihasilkan sketsa manual- sudah bisa digantikan oleh komputer, tetapi dengan pemahaman dasar dari prinsip ‘menggambar’ akan menghasilkan animasi yang lebih ‘peka’.
2. Timing & Spacing
Grim Natwick -seorang animator Disney pernah berkata, “Animasi adalah tentang timing dan spacing”. Timing adalah tentang menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan, sementara spacing adalah tentang menentukan percepatan dan perlambatan dari bermacam-macam jenis gerak.Contoh Timing: Menentukan pada detik keberapa sebuah bola yang meluncur kemudian menghantam kaca jendela.Contoh Spacing: Menentukan kepadatan gambar (yang pada animasi akan berpengaruh pada kecepatan gerak) ketika bola itu sebelum menghantam kaca, tepat menghantam kaca, sesudahnya, atau misalnya ketika bola itu mulai jatuh ke lantai. Spacing (pengaturan kepadatan gambar) akan mempengaruhi kecepatan gerak bola, percepatan dan perlambatannya, sehingga membuat sebuah gerakan lebih realistis. 
3. Squash & Stretch
Squash and strecth adalah upaya penambahan efek lentur (plastis) pada objek atau figur sehingga -seolah-olah ‘memuai’ atau ‘menyusut’ sehingga memberikan efek gerak yang lebih hidup. Penerapan squash and stretch pada figur atau benda hidup (misal: manusia, binatang, creatures) akan memberikan ‘enhancement’ sekaligus efek dinamis terhadap gerakan/ action tertentu, sementara pada benda mati (misal: gelas, meja, botol) penerapan squash and stretchakan membuat mereka (benda-benda mati tersebut) tampak atau berlaku seperti benda hidup.
Contoh pada benda mati: Ketika sebuah bola dilemparkan. Pada saat bola menyentuh tanah maka dibuat seolah-olah bola yang semula bentuknya bulat sempurna menjadi sedikit lonjong horizontal, meskipun nyatanya keadaan bola tidak selalu demikian.Hal ini memberikan efek pergerakan yang lebih dinamis dan ‘hidup’.
Contoh pada benda hidup: Sinergi bisep dan trisep pada manusia. Pada saat lengan ditarik (seperti gerakan mengangkat barbel) maka akan terjadi kontraksi pada otot bisep sehingga nampak ‘memuai’, hal inilah yang disebut squash pada animasi. Sedangkan stretch nampak ketika dilakukan gerakan sebaliknya (seperti gerakan menurunkan lengan), bisep akan nampak ‘menyusut’.

4. Anticipation
Anticipation boleh juga dianggap sebagai persiapan/ awalan gerak atau ancang-ancang. Seseorang yang bangkit dari duduk harus membungkukkan badannya terlebih dahulu sebelum benar-benar berdiri. Pada gerakan memukul, sebelum tangan ‘maju’ harus ada gerakan ‘mundur’ dulu. Dan sejenisnya. 
5. Slow In and Slow Out
Sama seperti spacing yang berbicara tentang akselerasi dan deselerasi. Slow In dan Slow Out menegaskan kembali bahwa setiap gerakan memiliki percepatan dan perlambatan yang berbeda-beda. Slow in terjadi jika sebuah gerakan diawali secara lambat kemudian menjadi cepat. Slow out terjadi jika sebuah gerakan yang relatif cepat kemudian melambat.
Contoh: Dalam gerakan misalnya mengambil gelas. Tangan akan memiliki kecepatan yang berbeda ketika sedang akan menjamah gelas, dengan ketika sudah menyentuhnya. Ketika tangan masih jauh dari gelas, tangan akan bergerak relatif cepat. Sedangkan ketika tangan sudah mendekati gelas, maka secara refleks tangan akan menurunkan kecepatannya (terjadi perlambatan) atau dalam konteks ini kita menyebutnya slow out. 
6. Arcs
Dalam animasi, sistem pergerakan tubuh pada manusia, binatang, atau makhluk hidup lainnya bergerak mengikuti pola/jalur (maya) yang disebut Arcs. Hal ini memungkinkan mereka bergerak secara ‘smooth’ dan lebih realistik, karena pergerakan mereka mengikuti suatu pola yang berbentuk lengkung (termasuk lingkaran, elips, atau parabola). Pola gerak semacam inilah yang tidak dimiliki oleh sistem pergerakan mekanik/ robotik yang cenderung patah-patah. 
7. Secondary Action
Secondary action adalah gerakan-gerakan tambahan yang dimaksudkan untuk memperkuat gerakan utama supaya sebuah animasi tampak lebih realistik. Secondary action tidak dimaksudkan untuk menjadi ‘pusat perhatian’ sehingga mengaburkan atau mengalihkan perhatian dari gerakan utama. Kemunculannya lebih berfungsi memberikan emphasize untuk memperkuat gerakan utama.
Contoh: Ketika seseorang sedang berjalan, gerakan utamanya tentu adalah melangkahkan kaki sebagaimana berjalan seharusnya. Tetapi seorang animator bisa menambahkan secondary action untuk memperkuat kesan hidup pada animasinya. Misalnya, sambil berjalan ‘seorang’ figur atau karakter animasi mengayun-ayunkan tangannya atau bersiul-siul. Gerakan mengayun-ayunkan tangan dan bersiul-siul inilah secondary action untuk gerakan berjalan. 
8. Follow Through and Overlapping Action
Follow through adalah tentang bagian tubuh tertentu yang tetap bergerak meskipun seseorang telah berhenti bergerak. Misalnya, rambut yang tetap bergerak sesaat setelah berhenti berlari.
Overlapping action secara mudah bisa dianggap sebagai gerakan saling-silang. Maksudnya, adalah serangkaian gerakan yang saling mendahului (overlapping). Pergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya.

9. Straight Ahead Action and Pose to Pose
Dari sisi resource dan pengerjaan, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk membuat animasi.
Yang pertama adalah Straight Ahead Action, yaitu membuat animasi dengan cara seorang animator menggambar satu per satu, frame by frame, dari awal sampai selesai seorang diri. Teknik ini memiliki kelebihan: kualitas gambar yang konsisten karena dikerjakan oleh satu orang saja. Tetapi memiliki kekurangan: waktu pengerjaan yang lama.
Yang kedua adalah Pose to Pose, yaitu pembuatan animasi oleh seorang animator dengan cara menggambar hanya pada keyframe-keyframe tertentu saja, selanjutnya in-between atau interval antar keyframe digambar/ dilanjutkan oleh asisten/ animator lain. Cara yang kedua ini lebih cocok diterapkan dalam industri karena memiliki kelebihan: waktu pengerjaan yang relatif lebih cepat karena melibatkan lebih banyak sumber daya. 
10. Staging
Seperti halnya yang dikenal dalam film atau teater, staging dalam animasi juga meliputi bagaimana ‘lingkungan’ dibuat untuk mendukung suasana atau ‘mood’ yang ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scene. 
11. Appeal
Appeal berkaitan dengan keseluruhan look atau gaya visual dalam animasi. Sebagaimana gambar yang telah menelurkan banyak gaya, animasi (dan ber-animasi) juga memiliki gaya yang sangat beragam. Sebagai contoh, anda tentu bisa mengidentifikasi gaya animasi buatan Jepang dengan hanya melihatnya sekilas. Anda juga bisa melihat ke-khas-an animasi buatan Disney atau Dreamworks. Hal ini karena mereka memiliki appeal atau gaya tertentu.
Ada juga yang berpendapat bahwa appeal adalah tentang penokohan, berkorelasi dengan ‘kharisma’ seorang tokoh atau karakter dalam animasi. Jadi, meskipun tokoh utama dari sebuah animasi adalah monster, demit, siluman atau karakter ‘jelek’ lainnya tetapi tetap bisa appealing. 
12. Exaggeration
Exaggeration adalah upaya untuk mendramatisir sebuah animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis. Dibuat untuk menampilkan ekstrimitas ekspresi tertentu, dan lazimnya dibuat secara komedik. Banyak dijumpai di film-film animasi sejenis Tom & Jerry, Donald Duck, Doraemon dan sebagainya.


Paper Design 

Setiap level berawal dari sebuah ide, dimana ide tertuang dalam beberapa hal seperti image, konsep, emosi, dan sensor input seperti rasa dan bau. Mengubah ide menjadi sebuah game merupakan tugas seorang level designer. Seorang designer yang baik harus bisa menuangkan idenya menjadi sesuatu yang solid, terdefinisi, game yang dapat dimainkan. Ada beberapa cara untuk mendapatkan ide antara lain : 
· Mengobrol dengan teman yang memiliki minat yang sama, kemudian melakukan sedikit brainstorming hingga memunculkan suatu ide menarik. 
· Surfing internet dengan mengikuti forum – forum yang berhubungan dengan game. 
· Mainkan game dimana game tersebut dibuat dengan tool yang akan anda gunakan dalam membuat game. 
· Mainkan game yang mirip dengan game yang dibuat dengan tool yang anda gunakan. 
Setelah mendapatkan ide tentang game yang akan dibuat, perhatikan juga karakter player, lingkungan yang akan dipakai dalam game, orang – orang atau makhluk yang ada dalam lingkungan tersebut, serta plot level. Jika sudah, maka tulis ide game tersebut, baca yang lantang, ambil ide pokoknya dan obrolkan dengan teman dan tanyakan apakah ada yang terlewat atau tidak, kemudian tuliskan hal – hal apa saja yang diperlukan untuk menciptakan tambahan ide pada game. Setelah itu, tanyakan pada diri sendiri apakah waktu yang diperlukan cukup untuk mengimplementasikan ide tersebut serta apakah ide tersebut masih menarik untuk dibuat. Dengan begitu, selesailah kerangka dokumen game design pertama anda. 
Beberapa hal yang perlu diperhatikan : 
· Level merupakan area yang tertutup. Player hanya memiliki ruangan yang terbatas untuk bergerak. 
· Sampai anda terbiasa dengan game engine yang digunakan, jumlah musuh yang dapat dibuat sekitar 4-5 bahkan kurang.
· Buatla note pada map, memperdetail dimana cahaya berasal, terbuat dari apa material yang ada di permukaan (kayu, batang, dsb). 
· Buat note tambahan pada map, tuliskan apa yang akan ditemui player di setiap area. 
Setelah ide – ide tersebut tetuangkan, saatnya membuat dokumen design yang bertujuan untuk membantu dalam mengingat apa yang akan kita lakukan . 
Membangun Terrain : 
· Heightmap merupakan gambar 2D sederhana yang terbentuk oleh warna hitam, putih, dan 254 macam warna abu – abu. Gradient warna abu – abu merepresentasikan perbedaan ketinggian. Semakin terang warnanya, semakin tinggi terrainnya. Tiap gradasi warna memiliki perbedaan ketinggian dalam ukuran meter, yang bermacam – macam berdasarkan program yang mengambil gambarnya. Kelebihan dari heightmap ini adalah mudah dibuat, mudah membuat perubahan dalam skala besar, waktu iterasi yang cepat, dan realistis. Kelemahannya adalah sulit membuat perubahan dalam skala kecil, membutuhkan waktu yang banyak untuk memperbaikinya, dah menghasilkan terrain yang mirip dengan heightmap yang lain. 
· Membangun terrain dapat juga dilakukan dengan buatan tangan, akan tetapi menghabiskan banyak waktu. Terrain buatan tangan biasanya dibuat pada 3D modelling program, seperti 3DS MAX atau Maya. Kelebihannya adalah detail yang sangat baik, kustomisasi yang bagus, perubahan kecil dapat dilakukan, hasil yang diperoleh diluar dugaan. Kelemahannya adalah sulit membuat perubahan skala besar, membutuhkan waktu lebih, merusak framerate pada game jika kurang hati – hati. 
· Karena kedua cara membangun terrain di atas memiliki kelemahannya masing – masing, maka muncullah cara membangun terrain melalui gabungan kedua cara tersebut. Kelebihannya adalah mengatasi kelemahan yang ada pada kelemahannya masing – masing. Kelemahannya adalah mahal, tidak sehebat tool yang hanya digunakan untuk metode yang spesifik, serta kompleks digunakan. 
· Terdapat juga program yang men-generate terrain secara otomatis. Kelebihannya adalah anda tidak perlu mengkhawatirkan tentang terrain. Kelemahannya adalah kemampuan untuk kustomisasi kurang. 
· Tiled terrain biasanya digunakan pada kebanyakan game 3rd person seperti age of empires. Kelebihannya adalah mudah digunakan dan cukup menarik, serta waktu dalam membuat cukup cepat. Kelemahannya adalah terbatas pada lahannya saja, biasanya digunakan untuk game yang menggunakan tampilan kamera overhead isometric, tidak cukup bagus dalam pembuatan perubahan ketinggian yang besar. 
Membangun arsitektur dan space 
Brush digunakan untuk membuat objek 3D yang sederhana maupun kompleks. Level designer dapat membuat object, seperti sebuah bola atau bentuk yang dibuat secara kustom. Dapat juga menghilangkan/menghapus objek yang ada seperti membuat lubang pada sebuah segi empat sehingga seolah – olah membentuk sebuah pintu. Brush juga dapat digunakan pada objek yang diimport yang anda copy terus – menerus, seperti objek pohon. 
3D Modelling Software juga dapat digunakan untuk membuat arsitektur. Maya dan 3D Max merupakan program yang cukup handal dan dapat digunakan untuk membuat apa saja yang diinginkan dalam hal arsitektur. Kebanyakan game studio profesional menggunakan 3D Modelling Software untuk men-generate bangunan serta lingkungan dalam game. Akan tetapi 3D Modelling Software mahal harganya. Cara lain dalam men-generate arsitektur adalah dengan menggunakan tileset.
Dalam membangun arsitektur beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah : 
· Struktu bagian dalam dan luar. Struktur bagian luar harus lebuh besar dibandingkan dengan struktur bagian dalam. 
· Pembentukan setting yang tepat sesuai dengan game yang dibuat karena dapat berpengaruh dalam permainan. 
Occluder merupakan objek yang menutupi/menyembunyikan apapun yang ada didalamnya. Occluder bisa saja berbentuk bidang sederhana, atau berupa bidang 3D seperti kotak. Saat player berada pada sisi occluder, segala sesuatu yang ada di belakang occluder tersebut tidak terlihat atau tidak lagi tergambar. Occluder berbentuk bidang biasanya digukan untuk are yang sangat luas, digunakan untuk menutupi keseluruhan suatu bangunan. Level designer meletakkannya pada area dimana player tidak dapat melihat sesuatu yang tertutupi. 
Portal digunakan untuk dapat melihat apa yang ditutupi oleh occluder. Seprti bangunan yang bagian dalamnya tidak terlihat, dapat terlihat dengan adanya jendela, atau pintu yang terbuka. Portal merupakan interface antara occluder dengan apa yang ada di luar occluder. 
Jenis – jenis arsitektur game : 
· Fantasy. 
· Science Fiction.
· Period dan Modern setting. 
Saat mendesign struktur, sangat mudah untuk membuat linear gameplay. Dimana suatu level harus dimainkan sesuai dengan urutan tertentu. Hanya saja linear gameplay memilki sedikit pilihan dan sedikit keleluasaan bagi player, dimana dapat menambah frustasi saat player harus bergerak sesuai dengan aturan yang ada. Non-linear gameplay memungkinkan suatu level untuk agar dapat melakukan pergerakan sirkuler, masalahnya adalah setiap pilihan dan aksi yang ada bagi player harus dipikirkan dengan matang, menciptakan kegiatan yang lebih dan lebih akibat dari banyaknya aksi yang mungkin dilakukan. 
Seam dalam arsitektur terjadi saat dua objek tidak muat bersamaan. Collision merupakan tekanan yang menahan player dalam melewati suatu objek, atau suatu objek dalam melewati objek lain. 
Lighting dan Atmospheric Effects 
Lighting merupakan salah satu tool bagi designer dalam membangunsuatu mood. Dengan penempatan, intensitas, pewarnaan, dan pergerakan cahaya serta bayangan dapat menjadikan sebuah game terasa nyata. Dengan lighting yang baik dapat menjadikan sebuah gudang biasa menjadi sebuah sarang suatu musuh yang kejam. 
Macam – macam pencahayaan : 
· Static Lights dirender sebelum game dimulai. 
· Dynamic light selalu ada dalam game, men-generate cahaya dan bayangan seara langsung. 
Points atau ambient, cahaya yang memancarkan cahaya dalam sudut 360 derajat. Disebut juga fill lights, digunakan untuk menyinari scene secara general. Spotlight merupakan cahaya langsung yang biasanya menunjukkan batasan dimana cahaya menyala dan mati. Directed Lights secara umum merupakan spotlight yang ringan.
tiga hal yang perlu diperhatikan dalam lighting dan mood adalah : 
· Color Theory merupakan kelas pertama yang diambil jika mengambil jurusan seni saat kuliah. Tidak hanya meliputi warna apa yang cocok untuk digunakan, akan tetapi efek psikologi dari warna yang berbeda pada orang – orang. 
· Penempatan posisi cahaya dapat meningkatkan kesan dramatis dalam lingkungan yang ada. Bukan cahayanya yang menimbulkan kesan dramatis, akan tetapi bayangan yang dibentuk. Dimana bayangan memberikan penonton banyak informasi apakah objek yang terlihat itu flat atau tiga dimensi, darimana cahayanya berasal, dan seberapa kuat sumber cahayanya. 
· Intensitas dari cahaya dapat menentukan impact yang ditimbulkan cahaya pada suatu objek. Intensitas yang tinggi dapat menghilangkan warna, sedangkan intensitas yang rendah menjadikan area terkesan gelap. 
Efek atmosfer seperti kabut dan uap dapat menambah ambience pada level. Selain itu efek partikel serta audio juga menambah ambience yang ada. 
(Sumber diambil dari e-book beginning-game-level-design-premier-press-game-development.9781592004348.20848) 
20 aturan design dalam level game design : 
1.     Mempertahankan Visi. Visi merupakan inti dari game design. Itulah yang diekspresikan produser dan lead designer saat menjual game dan apa yang mereka jelaskan dalam “konsep dokumen”. Itu juga merupakan yang mereka harapkan pada anda, sang level designer, untuk memahaminya saat membangun level. Sangat penting bahwa visi ini tersampaikan pada anda secara jelas. Saat mendesign level, visi harus dapat dipertahankan. Jika tidak, maka kemungkinan besar akan mengalami penolakan.
2.     Pahami design palette. Hal pertama yang harus dibangun sebelum machinations adalah design palette. Design palette termasuk semua seni dan elemen game play.
3.      Have fun saat bekerja – akan terlihat. Rasa senang yang anda rasakan saat membayangkan dan mengimplementasikan level akan terasa bagi orang yang memainkannya.
4.     Sebuah level hanya akan sebagus sesuai dengan anda membayangkannya. Seorang pemahat hebat tidak langsung mulai memahat sebongkah batu sampai dia membayangkan dalam pikirannya apa bentuk hasil dari pahatannya. Hal ini pun sama dengan level design, tidak ada gunanya membuat sebuah peta jika anda tidak tahu apa yang akan dikerjakan berikutnya. Memulai sebuah design tanpa visi yang jelas dapat menjurus kepada terbuangnya waktu dan upaya dengan sia – sia.
5.     Jika tidak ada perbedaan, lalu apa intinya ? memiliki rute yang berbeda – beda untuk tujuan yang sama merupakan cara yang baik dalam memberikan pilhan bagi player dan rasa bebas saat memastikan permainan berakhir pada poin yang sama. Akan tetapi, jika tiap pilihan memberikan player pada musuh yang sama, hadiah yang sama, resiko dan upaya yang sama, hanya akan menjadikan player frustasi dan bosan saat mereka mengetahui bahwa hal tersebut tidak ada bedanya.
6.     Sediakan style dan kemampuan bermain yang berbeda. Saat memperlihatkan option, challenge atau puzzle pada player, coba tawarkan solusi yang bermacam – macam yang menyediakan style dan kemampuan player yang berbeda – beda. Beberapa player bermain secara konservatif, sedangkan player lain ada yang lebih senang bermain dengan penuh risiko.
7.     Hadiahi imajinasi dan upaya player. Player senang bereksperimen dan menjelajah. Semakin banyak solusi, rahasia, jalur alternatif, dan sebagainya yang anda sediakan pada level design, akan menambah kepuasan yang dirasakan player.
8.     Perhatikan baik – baik laju level. Karena game bersifat interaktif, memaksakan lajunya pada level tertentu dapat menjadikannya sulit.
9.     Ungkapkan asset dengan hati – hati. Menjaga player untuk tetap senang/tertarik pada game membutuhkan pendekatan lebih.
10. Tantang Player. Sebuah level tidak terasa memuaskan kecuali kemenangan berada pada saat yang tidak tentu. Maka anda perlu memberikan challenge pada player untuk mentes kenberaniannya dan membuat mereka tidak yakin akan kemenangannya.
11. Buatlah seunik mungkin.
12. Jika player tidak melihatnya, maka itu tidak terjadi. Jangan berasumsi semua player akan membaca dialog atau misi yang harus dilakukan, dan jangan bergantung pada kemampuan observasinya, kekuatan untuk memperkirakan, atau kapasitas dalam deduksi logika untuk memahami apa yang terjadi pada level dan apa yang harus player lakukan.
13. Lihatlah berdasarkan penglihatan player. Player biasanya melihat dengan cermat objek yang tampil pada level “event horizon”. Event horizon merupakan saat dimana terrain baru muncul dan musuh berhadapan dengan player.
14. Penuhi ekspektasi player. Player pasti memiliki ekspektasi terhadap game anda berdasarkan apa yang mereka lihat atau dengar.
15. Imbangi kesulitan bagi skill level median.
16. Kenali trik – trik player. Setiap player memilki trik – triknya sendiri dalam mengatasi suatu puzzle atau membuat strategi dan taktik yang digunakan saat bermain.
17. Pahami apa yang menjadi penyebab keributan player.
18. Jadilah sebagai musuh/lawan. Berpikirlah dalam perspektif AI karena ini akan membantu anda dalam membuat musuh yang realistis bagi player untuk dipahami. Player biasanya meletakkan wajah manusia pada AI, sehingga mereka berharap AI tersebut agar bertingkah seperti manusia.
19. Test game terus menerus. Lakukan test pada game yang anda buat. Usahakan agar tester merupakan player bukan designer agar dapat memberikan saran dan kritikan sehingga dapat meningkatkan kualitas game.
20. Ambil untuk untuk membuatnya lebih baik lagi. Semakin banyak waktu yang dikerjakan dalam pembuatan level, semakin baik hasil yang diperoleh.

Konsep Pembuatan Game
Menyadari betapa sulitnya membuat game yang kompleks dan tidak asal berhayal. Saya ingin kita mengurangi ambisi ini, ambisi yang seringkali berupa “aku ingin membuat game seperti anu”. Ambisi inilah hambatan terbesar para pemula (otodidak maupun akademisi). Makanya sejak awal saya ingin kita sadar dan tidak buruburu ingin membuat game yang besar/raksasa dahulu. Kita akan memulai dari game yang benar-benar kecil, jelek, atau kalau perlu buruk seburuk-buruknya. Membuat sebuah game adalah proses yang panjang dan kompleks. Seperti yang saya katakan diatas, pembuatan game tidak jauh beda dengan pembuatan program perangkat lunak pada umumnya. Ada sesi merancang, membuat flowchart, menulis source code, menguji program, debugging, mengompile,lalu mendistribusikan kepada khalayak umum. Perbedaannya adalah game memiliki banyak objek unik yang sangat kompleks di luar teknis pemrograman itu sendiri. Artinya, suatu game tidak hanya melibatkan penciptaan source code program saja, melainkan objek lain seperti animasi, musik, kecerdasan buatan (AI),SFX, citra 2D dan 3D, alur cerita, hukum ekonomi, dan lain sebagainya.
Sederhananya sih proses pembuatan game dapat dijabarkan seperti ini :
1. Merancang/designing.
2. Mewujudkan rancangan.
3. Memprogram/mengcompile.
Penjelasan di atas itu belumlah menjelaskan bagaimana cara pembuatan game secara utuh di seluruh dunia. Namun karena di sini kita akan belajar tentang bagaimana cara game dibuat, maka saya buat agar menjadi lebih simple dan mudah dimengerti.
Biasanya pembuatan game dimulai dari tahap designing atau disebut juga tahap perancangan. Jadi, apa aja sih yang dilakukan pada tahap-tahap pembuatan game itu? Berikut sedikit tentang penjelasannya.
Perancangan Game
Merancang suatu game bukanlah suatu hal yang gampang. Untuk merancang suatu game yang sangat “CANGGIH” pastinya dibutuhkan waktu yang amat sangat lama. Itulah alasannya mengapa seorang game designer membutuhkan waktu yang bisa jadi bertahun-tahun hanya untuk mengumpulkan ide dari suatu game yang akan dibuat nantinya. Dalam mendesain/merancang game, seorang designer (atau satu team designer) mengumpulkan ide-ide terlebih dahulu selama beberapa waktu. Ide yang dimaksud adalah :
1. seperti apa game itu nantinya,
2. bisa dimainkan oleh berapa orang,
3. genrenya apa,
4. memakai sistem skor atau tidak,
5. karakterkarakternya (termasuk sketsa/gambarnya plus biodata juga),
6. aturan-aturan permainan (HP/MP/FP/LP/lainnya),
7. cerita dalam game (ini bisa saja menjadi novel jika diterbitkan sendiri
😀 ),
8. berapa level karakter,
9. perilaku karakter pada tiaptiap level,
10. equipment/peralatan karakter (pedang, pistol, palu, parang, panah, sekop, helm, pakaian/zirah, tato, bom, senjata mesin, bazoka, dsb.),
11. lingkungan tempat karakter beraksi (termasuk dunia, peta, jalan raya, bangunan, dsb.),
12. kendaraan (mobil, kereta, pesawat, kapal, papan luncur, sepeda motor, dsb.),
13. tipe akhir permainan (closedended atau openended),
14. engine yang akan digunakan,
15. sistem pencahayaan (HDRI atau tidak),
16. hukum ekonomi ( misalnya perbedaan kurs mata uang dalam game, contohnya ada di RF Online),
17. AI,
18. dan sebagainya.
Tapi saran saya, karena kita baru saja akan belajar tentang pembuatan suatu game. Lebih baik tidak usah membuat game dengan kopleksitas yang sangat tinggi, cukup mengambil beberapa poin utama saja dari contoh diatas tadi agar ketika kita belajar tidak keteteran sendiri nantinya.
Mewujudkan Rancangan
Mewujudkan rancangan merupakan kelanjutan dari perancangan suatu game. Di bagian ini, semua kru bekerja. Seniman visual atau disebut juga artist (dalam hal ini bisa 2D atau 3D) memvisualisasikan karakterkarakter, lingkungan, item khusus dan bermacam material/tekstur, atau juga poster. Tidak lupa, mereka juga bertugas membuatkan animasinya (2D, 3D, bahkan animasi tekstur). Perangkat lunak yang biasanya digunakan oleh seorang artist seperti Blender, 3D Studio Max, Maya, Milkshape, Cinema4D, dkk. untuk membuat model dan animasi 3D. Untuk 2D, mereka biasanya memakai Photoshop, CorelDRAW, TextureMaker, dkk. dalam membuat karakter 2D dan material/tekstur.
Apakah selalu visual? Tidak. Pernahkah Anda memainkan game tanpa suara? Bagaimana rasanya? Terkadang tidak nikmat memainkan game tanpa suara. Suara, saat ini adalah komoditi dan kebutuhan tersendiri dari suatu game. Suara apa saja, sih? Oho, cukup kompleks. Suara di sini bisa dalam bentuk SFX, dialog, atau musik. Ada musik latar belakang (biasanya disebut background music/BGM), musik khusus (saya bilang khusus untuk menyebut yang seperti di Guitar Heroes atau Ayodance), sound
effects/SFX/efek suara, dan percakapan karakter di dalam game (ini jelas perlu casting). Tidak menutup kemungkinan suarasuara jenis lain yang tidfak termasuk di sini karena ketidaktahuan saya.
Apa itu SFX? Jika Anda mendengar suara tring dari pedang, dor dari senjata, bum dari ledakan, brum dari mobil, byur dari air, crot dari tubuh disayat, dsb. ketika Anda memainkan game, maka Anda sebetulnya mendengarkan SFX. SFX adalah efek suara yang direkam dari dunia aslinya dan dimasukkan ke dalam game. Jadi, suarasuara pedang yang Anda dengar di dalam game sebetulnya adalah suara pedang asli yang direkam kemudian dimasukkan ke dalam game. Nah, sudah paham? Dewasa ini, SFX tidak melulu diambil/direkam dari dunia nyata. SFX bisa dihasilkan menggunakan perangkat lunak (semisal Audacity, LMMS, Wavosaur, atau FruityLoops). Pilihan kedua ini sebetulnya lebih murah asalkan sumber daya manusianya memadai.
BGM adalah musik yang mengiringi Anda tiap kali Anda memainkan Super Mario Bros, Contra Force, RF Online, Ragnarok Online, Cabal Online, atau lainnya. Musik ini biasanya dimainkan sejak awal permainan sampai game over. Suatu game biasanya memiliki banyak BGM, sesuai suasana yang dialami karakter atau yang dibawakan oleh game. Misalnya, untuk petualangan maka musiknya gembira dan bertempo cepat. Sedangkan untuk suasana horor musiknya suram dan bertempo lambat, dan sebagainya. Seringkali, suara karakter asli dibutuhkan, baik dalam percakapan ataupun monolog. Karena itu, diperlukan pengambilan suara (casting) dari orang betulan, sama seperti film animasi. Jika Anda sering memainkan Call Of Duty atau Civilization, Anda akan sering menemui percakapan antartokoh (bukan teks, tetapi suara asli). Ini tentunya akan menambah kernyataan (realita) game Anda jika memang nantinya karakter didesain untuk berbicara.
Programing
Memprogram adalah bagian tersendiri yang tidak ditentukan sebelum atau sesudah tahap lainnya. Bisa saja tahap ini dikerjakan berbarengan dengan lainnya. Sambil seniman visual membuat model karakter, si programer menulis source code untuk physicnya. Atau bisa juga ditambahkan pada akhir proses, yaitu membuatkan cheat. Apa saja yang diprogram? Banyak sekali. Jika desainnya mengharuskan memakai engine sendiri, maka si programer harus membangun engine dari nol. Bisa engine secara keseluruhan engine untuk fisika (physic), engine untuk suara 3D, engine untuk AI, dsb. Nantinya akan ada banyak source code yang harus ditulis oleh programer selain engine. Semisal mengode GUInya, event, menggarap sistem pencahayaan, menggarap mode multiplayer, menggarap jaringan/sistem online, mempersatukan artwork dari semua bagian lain (visual+audio+konsep+dll.), dan banyak lagi. Sungguh, bagi saya programer adalah bagian yang sangat sulit. Selain harus bisa berkomunikasi lancar dengan bagian lain, harus menguasai betul bidangnya. Kalau yang dibuat adalah game 3D bergenre Action atau FPS, maka biasanya yang harus dikuasai adalah fisika newtonian, matematika (aljabar dkk.), psikologi (ini untuk bikin AI), dan tentu bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman yang termahsyur untuk pembuatan game skala besar adalah C++. Sekadar catatan, semua itu tidak harus dikuasai oleh satu orang programer. Bisa saja dalam tim pengembang game, ada lebih dari satu programer (katakanlah, ada tim dalam tim). Seseorang bertugas memprogram efek air, seseorang bagian fisika, seseorang bagian engine, seseorang bagian AI, dan seseorang sebagai lead programmer yang memimpin semuanya. Pembagian kerja seperti ini sudah sangat lumrah dalam dunia pembuatan game dewasa ini. Jadi wajar saja jika dalam satu tim, divisi programer diisi oleh banyak orang. 

Terima Kasih Kepada:
hakkajiten 
Indra's Blog 
septiandekki blog 
your guardian angel 
Rizkiekasatria's Blog 
Wikipedia 
=====================================
ABDUL ROHMAN S
50414045
3IA21
Desain Pemodelan Grafik
  SYEFANI RAHMA DESKI

0 komentar: